Sabtu, 06 Juni 2015

Hyphomicrobium Si Pengolah Limbah Beracun



Di sekitar kita banyak sekali terdapat mikroorganisme, terkadang kita tidak menyadari hal itu. Mikroorganisme di sekitar kita ada yang merugikan seperti menyebabkan penyakit, namun ada juga yang menguntungkan yaitu bakteri fotosintesis dan bakteri lactobacillus yang terdapat pada vagina seperti yang telah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. Kali ini saya akan membahas bakteri yang habitatnya di tanah dan perairan, yaitu Hyphomikrobium facilis. Apakah benar kalo miroorganisme juga terdapat di tahan dan air ? Menurut dr. Waluyo dalam bukunya yang berjudul Mikro Biologi Umum Mikroorganisme merupakan bagian komponen biologis, dimana komposisi dan ukurannya tergantung dari kondisi fisik dan kimiawi. Bakteri dan fungi berdistribusi hampir pada semua air, namun memiliki jumlah dan jenis yang berbeda-beda antara sungai, danau dan laut. Bakteri dan fungi heterofilik dapat hidup hanya dengan mengggunakan bahan-bahan organik, baik yang disintesis dan diresintesis oleh organisme yang lain dalam mendapatkan nutriennya. Distribusi mikroorganisme dalam air merupakan hasil dari interaksi semua faktor biotik dan faktor abiotik. Tipe air seperti sungai, danau, dan laut juga mempengaruhi distribusi dari bakteri dan fungi (Waluyo, 2009). Jadi dar penjelasan di atas sudah dijelaskan bahwa mikroba dapat juga ditemukan di tanah dan di perairan.

Apa Itu Hypomicrobium facilis ?


Hypomicrobium merupakan bakteri non fotosintetik. Hyphomikrobium Facilis berasal dari genus Hypomicrobium yang saat ini sudah terdapat delapan spesies dan terdapat tambahan sebanyak dua puluh Sembilan spesies kelompok hibridisasi DNA-DNA yang merupakan kelompok alpha dari Protheobacteria,.
Organisme ini juga memiliki siklus hidup dimorfik terdiri dari non-prosthecate motil sel anak dan sel induk prosthecate. Sel anak motil harus terlebih dahulu membentuk prostheca. Kemudian oleh proses pemula membagi di mana kuncup berkembang dari ujung prostheca tersebut. Sel anak membesar, menjadi motil, memisahkan dari sel induk, dan mengulangi siklus. Sementara itu, sel induk yang dibentuk mengembangkan tunas baru baik di situs yang sama seperti tunas sebelumnya atau pada embel kutub yang baru dibentuk.Jika kondisi memungkinkan untuk pertumbuhan, jumlah yang tidak terbatas tunas dapat dihasilkan dari sel induk, dengan cara yang sama seperti caulobacter.


Hypomicrobium facillis, H. Facillis sub. Sp  tolerans dan H. Facillis. Sub ureaphilum dibatasi oleh methylotrophs fakultatif yang mampu tumbuh pada senyawa satu carbon seperti methanol atau metilamin. Spesies ini dapat diisoliasi diberbagai habitat tanah ataupun dari air danau. Hyphomicrobium facillis menjadi hal yang menarik karena fleksibilitas mereka dan kemampuan untuk memanfaatkan senyawa limbah.

Bagaimana Hyphomicrobium mengolah limbah beracun ?


Dalam jurnal Internasional yang ditulis oleh Andreas Fesefeldt,dkk, menjelaskan Hyphomicrobium memiliki kemampuan untu memanfaatkan senyawa limbah beracun yang tidak dimetabolisme oleh methylotrops lain. Mereka dapan digunakan dalam denitrifikasi air,limbah,minuman, bioremidiasi senyawa C1 seperti methanol, alkhol, amina, format, helomethanes, methysulfates, dan methlphosphates.

Telah dijalaskan di atas bahwa bakteri hyphomikrobium dapat mengolah limbah yang tidak di metabolism oleh methylotrops, sehingga racun racun tresebut dapat terurai dan tidak merusak lingkungan.



Daftar Pustaka

Andreas F. Michala P. Christian GG.,1997.Developmen of a Spesies-Spesies Gene Probe for Hyphomicrobium facillis Cuith the Inverse PCR. Institusi fur aligemene mikrobiologie. University kier,D-24118 Kiel, Geremany
Ian R.Nina.Yuri A.Caig.Colin. Hyphomicrobium chlomethanicum sp. Nov. and Methylobacterium choloromethanicum sp. Nov. Chloromethane-utilizing bacterial isolated from a polluted environment. Mcdonald university
Waluyo,lud.2009.mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang